RSS
Hello! Welcome to this blog. You can replace this welcome note thru Layout->Edit Html. Hope you like this nice template converted from wordpress to blogger.

Fakta sains terbaru: Ternyata Bakteri Suka Ngobrol

”We cannot not communicate”. Demikian seperti sering disampaikan para pakar komunikasi. Tapi tahukah anda bahwa ternyata bakteri pun suka ngobrol juga? Pada bakteri, proses komunikasinya dinamai quorum sensing, yang melibatkan pertukaran suatu senyawa kimia (auto inducer). Sebagai contoh, saat berjumlah sedikit, bakteri Pseudomonas aeruginosa dapat tumbuh pada inangnya tanpa menyebabkan penyakit. Namun ketika jumlahnya mencapai konsentrasi tertentu, bakteri tersebut kemudian menjadi agresif dan membentuk biofilm yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan penyakit. Melalui mekanisme quorum sensing, sejumlah bakteri gram negatif menggunakan senyawa acyl homoserine lactone (AHL) untuk saling berkomunikasi dalam rangka mengatur sejumlah fungsi biologis seperti sifat patogen dan pembentukan biofilm. Sementara bakteri gram positif seperti Bacillus subtilis menggunakan suatu peptida atau protein khusus untuk tujuan dan fungsi serupa.

Bersama untuk Bisa

Seperti halnya para anggota dewan dalam mengesahkan suatu keputusan, bakteri pun memerlukan suatu keadaan kuorum untuk mengekspresikan sifat-sifat tertentu. Sebagai contoh, apabila telah mencapai suatu kuorum, bakteri V. fisheri dapat secara bersama menghasilkan cahaya (bioluminescens). Pada kondisi ini, AHL akan membentuk kompleks dengan protein pengatur khusus yang kemudian mengaktifkan sejumlah gen-gen penyandi enzim-enzim untuk bioluminescens.

Apabila hanya terdapat sedikit bakteri sejenis, beberapa sifat tertentu mungkin tidak akan dimunculkan. Pengaktifan gen tertentu hanya terjadi saat bakteri sejenis mencapai jumlah tertentu. Mekanisme quorum sensing ini bekerja pula pada pengaktifan faktor-faktor patogenesis dari bakteri, seperti dalam pengaturan keputusan pembentukan spora atau virulensi. Bakteri memanfaatkan mekanisme quorum sensing untuk dapat merespon perubahan kondisi lingkungan yang berlangsung begitu cepat. Untuk bakteri patogen, koordinasi mekanisme virulensi ini sangat penting untuk mengatasi mekanisme pertahanan sistem kekebalan tubuh dari inang.

Pada konsentrasi yang rendah, bakteri Erwinia carotovora tidak mengaktifkan gen yang terkait dengan patogenisitas. Namun ketika mencapai konsentrasi yang cukup, mekanisme quorum sensing mulai berjalan dan dua set gen mulai diekspresikan. Satu set gen menghasilkan enzim yang terlibat pada pelepasan nutrisi dari inang, sementara set gen lain menghasilkan antibiotik karbapenem. Pembentukan antibiotik dimaksudkan untuk membunuh bakteri spesies lain sehingga dapat dipastikan bahwa nutrisi yang dihasilkan oleh inang hanya tersedia untuk E. carotovora. Demikian seperti dijelaskan oleh Elling Ulvestad dari Departemen Mikrobiologi dan Immunologi, The Gade Institute ..

Pemahaman ilmiah mengenai mekanisme quorum sensing saat ini semakin berkembang dan mengarah pada pemanfaatannya dalam bidang pengobatan. Di masa datang, quorum sensing dapat menjadi salah satu alternatif penanganan infeksi bakteri non antibiotik. Boleh jadi sebenarnya manusia tidak mesti memberantas bakteri-bakteri tersebut, namun cukup dengan mengontrol perilaku bakteri sehingga tidak menyebabkan penyakit..

Sejarah dan Teori Tentang Air Bah


Kisah seorang manusia, kapal, dan air bah pertama muncul di timur tengah. Area yang sama melahirkan agama Yahudi, Kristiani, dan Islam. Diceritakan dlm Al-Quran maupun Bible, catatan peristiwa bencana yg terjadi di awal sejarah manusia, tak lama setelah penciptaan.



Bisakah Anda memiliki Visi yang kuat seperti keyakinan nabi Nuh akan datangnya air bah di padang gurun dan di tengah-tengah masyarakat yang meragukannya



Banyak yang tahu kisah ini dari kecil, baca ceritanya klik disini ,kisah tentang murka Allah yg memutuskan membuat air bah besar yang akan menyapu semuanya. Kecuali satu keluarga yg dilihat Allah melakukan hal-hal yg baik, yaitu keluarga Nuh/Noah. Tapi seserius apa kita bisa menerima kisah Nuh dan bahteranya? Apakah benar-benar terjadi seperti kata kitab suci? Banyak orang ragu bahwa memang ada air bah dan sebuah bahtera.Orang yang meragukannya, umumnya melihat dari tidak adanya bukti/petunjuk geologi mengenai pernah terjadinya musibah air bah yang bersifat global di masa silam.


Jika demikian, bisakah kisah Nuh, bahtera dan air bah diterima secara harafiah?


Pertama kita mulai dengan usia orang-orang yg terlibat. Nabi Nuh misalnya, beliau berusia 500 tahun saat mendapat peringatan itu. Dan itu mendapat masalah bagi banyak pembaca modern. Usia orang-orang saat meninggal yang disebutkan dalam catatan Qur’an dan Bible adlh masalah yang tak biasa, karena bukan itu yang terjadi sekarang. Tapi bukannya tak bisa dipecahkan. Mungkin saat diciptakan manusia dimaksudkan utk hidup lama. Tapi perubahan lingkungan terjadi dan mendadak orang mulai hidup lebih singkat. Tafsiran harafiah waktu dalam kitab suci memiliki sejumlah akibat menarik. Diantaranya yaitu memberi dasar untuk menghitung waktu penciptaan dan waktu untuk air bah Nuh. Pembuat perhitungan itu yaitu seorang Uskup Irlandia abad ke-17, James Ussher. Ia memperkirakan dunia diciptakan sekitar thn 4000 SM. Memakai tgl penciptaan, Ussher lalu menghitung tahun air bah itu. Kejadiannya tahun 2348 SM. Menurut perhitungan kasarnya, sekitar 100 thn sebelum itu, Nuh menerima perintah Tuhan tentang cara ia dan keluarganya selamat dari air bah tersebut. Allah menyuruh Nuh membangun kapal yg sangat besar, sebuah bahtera. Dan perintah-Nya cukup terperinci. “Bahtera itu 300 hasta panjangnya, 50 hasta lebarnya, 30 hasta tingginya.” Hasta adl sepanjang lengan manusia dari siku ke ujung jari, 45 cm. Jika dimensi bahtera itu benar, berarti ini adl kapal kayu terbesar dlm sejarah dunia, keajaiban asli buatan manusia. Beberapa orang yakin kapal itu masih ada disuatu tempat, menunggu utk ditemukan.

Penafsiran gambar saat terjadinya air bah

Sekitar 100 thn terakhir, pemburu bahtera pergi ke Timur Tengah dan mendaki beragam gunung, mencari puncak tempat bahtera itu terletak. Kitab suci tidak menunjukkan dimana bahtera itu terdampar, kita hanya berspekulasi bahwa bahtera itu mendarat di atas pegunungan Ararat. Ararat adl suatu wilayah kerajaan kuno bernama Uratu. Gunung Ararat merupakan suatu puncak tertinggi yg terletak di Turki timur. Karena pada artikel ini aku menekankan untuk membahas bagamana proses terjadinya musibah air bah Nabi Nuh, maka untuk pembahasan mengenai pemburuan bahtera Nuh.


Jadi bagaimana dengan badai dan air bah yang disebutkan dlm kitab suci? Adakah petunjuk yang bisa menegaskan catatan didalam dua kitab suci tsb?


Beberapa orang menganggap ada petunjuk mengenai air bah mendunia/global. Dari semua bencana alam yang menimpa orang jaman prasejarah, bencana air bah tampaknya paling meninggalkan kesan terbesar. Semua budaya di seluruh dunia memiliki mitos banjir besar. Mungkin ini satu-satunya mitos dunia sebenarnya yg kita miliki, dan mitos itu tersebar merata di Timur Tengah. Ada satu cerita sangat serupa dengan catatan tentang Nuh. Epik Gilgamesh adalah cerita dari Mesopotamia, berasal dari sekitar tahun 2700 SM, millenium ketiga. Ditempat yang kini disebut sebagai Irak Modern, dulu dikisahkan ada sesorang, satu bahtera, beberapa burung, dan banyak binatang. Ada keluarga kandung dan seluruh umat manusia dibasmi, kecuali satu orang ini, kapalnya dan semua di dalamnya.

Penafsiran kondisi sesudah air bah

Perbedaan utama antara kedua cerita ini adalah jika didalam kitab suci menekankan dimensi moral. Yaitu manusia dihukum atas dosa mereka. Mungkinkah kedua Cerita ini muncul dari peristiwa yang sama? Ada cukup persamaan antara cerita di Alkitab tentang bahtera Nuh dan cerita mengenai Epik kepahlawanan Gilgamesh. Tak diragukan lagi keduanya berkaitan dan pusat kedua cerita itu ialah air bah. Didalam kitab suci, Nuh, keluarganya dan para hewan mengunci diri di dalam bahtera dan menanti badai yang dijanjikan itu datang. Mereka tak menunggu lama, setelah tujuh hari, datanglah air bah meliputi bumi. Hujan lebat meliputi bumi 40 hari dan 40 malam lamanya. Al-kitab menceritakan airnya naik setinggi 15 hasta, sekitar 6,6 meter. Air itu terus meninggi hingga menutupi seluruh daratan, bahkan gunung-gunung tertinggi. Selama 150 hari, bahtera itu mengarungi air.


Teori - Teori Yang Beredar


Selama bertahun-tahun banyak teori dikemukakan oleh para penganut penciptaan untuk menjelaskan bagaimana sebenarnya air bah Nuh itu terjadi. Menurut suatu teori, pada awal-awal penciptaan, saat Allah menciptakan langit dan memisahkan laut dari daratan, sebagian air terperangkap di bawah lapisan bumi. Dibawah tekanan, air itu ahirnya menyembur keluar.


Semburan panas meletus bersamaan diseluruh bumi dan menimbulkan air bah. Namun teori ini tidak dianggap serius oleh para geolog. Sebab, jika semua sumber air panas bawah tanah menyembur keluar, tidak akan pernah masuk akal untuk menghasilkan air sebanyak itu.


Teori populer lainnya diajukan tahun 1960-an oleh Henry Morris dan Jhon Whitchomb. Mereka yakin sebelum air bah datang, ada tudung uap diatas atmosfer. Air bah dibawa saat tudung uap air ini entah bagaimana runtuh melalui mekanisme yang tak diketahui. Menurut para penganut penciptaan, tudung uap air ini memberi sumber paling tidak separuhnya dari keseluruhan air yang dibutuhkan untuk menghasilkan air bah tersebut.

Tapi, ada sejumlah masalah dengan teori tersebut, terutama tekanan besar dari atmosfer yang sangat lembab.


Teori lainnya tentang dari mana air bah itu berasal, dikembangkan oleh Bruce Masse. Seorang ahli purbakala yang bekerja di Laboratorium Los Almost di New Mexico. Menurutnya air bah itu disebabkan oleh sesuatu dari luar angkasa. Ia mengatakan telah menemukan petunjuknya dalam mitos di seluruh dunia, termasuk didaerah asalnya sendiri. Orang Amerika asli pada umumnya memiliki legenda mengenai banjir besar, tiap kelompok suku memiliki legenda banjir terpisahnya sendiri. Kelompok-kelompok itu menurunkan sejarahnya secara lisan, namun unsur-unsur juga bertahan dalam seni mereka. Pictograph atau seni batu misalnya, banyak yang menceritakan suatu kisah mengenai kehidupan mereka dimasa silam. Ini bukan hanya merupakan gambar yang sama sekali tak berarti, namun justru sebaliknya.


Masse khususnya tertarik pada suatu lambang yang umumnya ditemukan diseluruh wilayah Amerika Utara dan Selatan. Banyak kebudayaan Indian yang terkait dengan legenda air bah, biasanya dikaitkan dengan ular air, ular dengan hiasan bulu dikepalanya. Masse melihat tema umum pada citranya, makhluk panjang yang sering digambarkan bertanduk di kepala dan dikaitkan dengan sebuah banjir besar. Menurutnya, sangat mungkin ular bertanduk ini merupakan gambaran dari sesuatu obyek yang dilihat oleh pengukir batu di langit. Hal tak biasa yang banyak dikaitkan oleh manusia prasejarah dengan suatu bencana dasyat, apa lagi kalau bukan…komet.



Ancient Comet


Bila melihat komet, pasti kita juga bisa melihat ekor panjang-nya itu, mirip hiasan kepala pada ujung belakangnya atau bahkan mirip tanduk. Setidaknya itulah imajinasi masyarakat prasejarah. Berdasarkan mitologi, jelas ada suatu cerita mengenai suatu komet yang masuk ke atmosfer bumi yang ahirnya terhempas ke laut. Ada identifikasi bahwa kemunkinan situs tabrakan itu berada di 1448 km tenggara Madagaskar. Sekenario ini tidak mengada-ada.
Sebuah Komet selebar 3,2 Km memasuki tata surya dan mengarah langsung ke bumi. Komet itu menembus atmosfer dengan kecepatan 160 ribu km perjam dan menghantam samudera, pada saat itulah segalanya kacau balau. Hantaman ini menembakkan sejumlah air ke atas, mungkin 9-10 kali massa komet itu sendiri dan air terus naik hingga keluar atmosfer. Tabrakan seperti itu akan memiliki energi TNT sebesar 10 juta megaton atau setara dengan 500 juta kali energi yang terlepas dalam bom yang jatuh di Nagasaki! Hal itu tentunya akan melontarkan uap air berlebih ke atmosfer dan menimbulkan hujan yang sangat hebat selama 6-7 hari lamanya. Tsunami raksasa di Samudera Hindia melanda pantai hingga 2400 km jauhnya dengan gelombang setinggi lebih dari 183 meter. Saat itu juga, badai siklon terjadi diseluruh bumi. Air yang jatuh dari langit bergabung dengan badai lautan dan membentuk bencana angin topan. Menjadikan suatu banjir raksasa yang menutupi bumi.


Dengan mempelajari peta astronomi dan memeriksa silang waktu saat komet lewat dekat bumi, Masse bisa membuat perkiraan terbaik tentang kapan tepatnya komet itu menabrak. Menurut datanya, tanggal 10 Mei 2807 SM memang ada komet yang menabrak bumi. Ia tak ragu bahwa ini terkait mitos seputar air bah di seluruh dunia, termasuk air bah Nuh.


Teori Masse cukup radikal, dan ia tahu bahwa para ahli astronomi meragukannya, tapi para geolog utama tak bisa menepisnya. Ini mungkin teori yang paling masuk akal, fakta bahwa mungkin disebabkan oleh bertemunya komet dan bumi. Kita tahu bahwa umumnya kawah besar terbentuk karena tabrakan meteor dan komet pada bumi. Bumi telah ditabrak sampai rusak sejak awal pembentukannya, dibombardir asteroid dan meteorid. Salah satu tabrakan mungkin adalah penyebab kepunahan Dinosaurus 65 juta tahun silam, dan tabrakan masih terjadi hingga sekarang. Peristiwa bencana mungkin akan berdampak abadi pada budaya, semacam tradisi lisan seperti yang kita dengar 5000 tahun sesudahnya dalam bentuk cerita. Peristiwa dasyat semacam itu akan menciptakan sebuah mitos dan kita harus menjelaskannya. Mereka harus memberitahu generasi berikutnya bahwa hal buruk telah menimpa mereka dimasa silam, agar keturunan mereka tahu. Tapi, apa tepatnya yang mereka gambarkan?


Yup, jawabnya adalah mengenai bencana air bah dasyat yang menutupi seluruh bumi, dan Al-Qur’an maupun Bible mengisahkan peristiwa itu terjadi dalam cerita Nabi Nuh. Tapi pada umunya, geolog tak bisa mendapat petunjuk untuk mendukung teori itu. Geologi umum menegaskan bahwa bumi hampir seluruhnya tertutup air sekitar 500 juta tahun lalu, saat iklim jauh lebih hangat dari sekarang. Saat itu banyak fosil hewan laut yang kita temukan di puncak gunung saat ini setidaknya itu yang diyakini kebanyakan Geolog. Namun sebenarnya, ada suatu tempat yang bisa membuktikan bahwa bumi memang benar-benar pernah diselimuti air bah mendunia, tempat itu adalah Grand Canyon. Bukti-buktinya ada pada karangnya. Grand Canyon menyingkap lapisan sedimen lebih banyak dari tempat manapun di dunia ini. Tampak banyak petunjuk yang menunjuk fakta bahwa ngarai di Grand Canyon terbentuk melalui bencana. di tempat tersebut, Fosil laut terkubur dalam lapisan dan bukan dalam cara yang homogen, fosil-fosil ini tersebar, terserak dan rusak. Ada suatu hal yang disepakati penganut penciptaan dan evolusi, bahwa ngarai di Grand Canyon dipahat oleh air. Fakta bahwa karang Grand Canyon umunya dibentuk oleh air, jika dilihat dengan pikiran terbuka, menunjuk pada banjir mendunia.
Dalam cerita, Nuh hanya dapat melihat air begitu badai mereda. Nabi Nuh mengirim burung merpati untuk memantau bumi, hingga 3 kali. DI kali ketiga, burung merpati itu tak kembali, jadi Nuh tahu kini bumi sudah aman untuk dihuni. Itu berarti Nabi Nuh keluar dari bahtera tiba di negeri yang belum pernah dilihatnya, jauh di sebuah pegunungan di suatu tempat. Tapi masalahnya, itu gunung yang mana? Menurut Arkeolog, Bob Cornuke, umumnya para pemburu Bahtera mencari di tempat yang salah. Ia tak percaya bahtera itu berada di Puncak Ararat, sebab ia pernah mengintarinya 2 kali dengan menaiki helikopter dan pesawat biasa. Dan ia tidak pernah melihat obyek apapun disana yang mirip dengan sebuah Bahtera. Lalu, dimana tempat yang benar?


Menurutnya, bahtera itu terletak di pegunungan Utara Iran. Cornuke telah melakukan 4 ekspedisi ke Iran, sekaligus menerima pelecehan yang biasa didapati oleh pemburu bahtera. Sebab orang akan sering ditertawakan bila mencari bahtera Nuh. Menurut Cornuke, ia memiliki petunjuk yang belum bisa diikuti siapapun, yaitu laporan insinyur Amerika yang melihat hal aneh di sebuah gunung di Iran tahun 1943 lalu. Pada ketinggian 3750 m tampak sebuah benda gelap yang luar biasa berbentuk sebuah bahtera disana, mencuat keluar dari sisi gunung. Bukan berbentuk kotak besar seperti imajinasi kita akan bahtera Nuh, tapi lebih mirip bangunan yang sudah terbakar dan ada sisa-sisa hangusnya. Bahan dasarnya seperti kayu, tapi sangat berat hingga hanya sedikit contoh bisa dibawa untuk diuji. Lalu, apakah obyek luar biasa yang terletak di Pegunungan tersebut benar-benar sebuah bahtera? adakah sangkut pautnya dengan Kisah Nabi Nuh? dan apakah mungkin itu benar-benar merupakan bahtera Nabi Nuh yang selama ini banyak diburu itu?

Jika Dimensi Bahtera Nabi Nuh benar, maka ini adalah kapal kayu buatan manusia terbesar dalam sejarah

Dari teori tudung uap air yang entah bagaimana runtuh , lalu teori air dalam tanah yang entah bagaimana menyembur keluar, sampai teori mengeni tabrakan komet disuatu tempat di samudera. Semua teori ini menawarkan penjelasan atas bencana banjir. Lalu teori manakah yang benar?

Bertahun-tahun, ahli purbakala mencari petunjuk mengenai bencana banjir besar di Timur Tengah, sesuatu yang bisa menegaskan catatan kitab suci mengenai kejadian tentang Nuh dan Bahteranya. Dan selama bertahun-tahun, hasilnya nihil. Lalu di tahun 1920-an, ahli purbakala bernama Leonard Woolley menemukan lapisan tebal endapat lumpur saat menggali kota kuno Ur yang berlokasi di Iraq. Ia kira disinilah petunjuk sebenarnya mengenai banjir global itu muncul. Namun hasilnya, tidak. Salah satu situs purbakala yang digali Woolley, ternyata hanya terjadi akibat banjir setempat, bukan merupakan banjir global. Tapi cukup drastis hingga ada puing sedalam 90 cm yang menyapu kota itu.

Lalu ditahun 1996, 2 Geolog tengah bekerja di lepas pantai Turki, disaolah satu perairan yang dianggap paling misterius di dunia. Suatu wilayah laut asin besar, selebar 1200 km dari timur ke barat….Black Sea/Laut Hitam. Bill Ryan dan Walter Pitman tengah memetakan topografi bawah airnya, dan mereka melihat sesuatu yang menarik. Suatu pantai, jauh dibawah permukaan. Ini menunjukkan bahwa ketinggian air dimasa lalu jauh lebih rendah.

Mereka menemukan sejumlah pantai, karena saat air menyusut akibat penguapan di kondisi jaman es yang sangat gersang meninggalkan garis pantai tua yang mirip noda-noda bak mandi dikedalaman 90-110 meter. Dan garis pantai terdalam yang berhasil ditemukan adalah sedalam 156 meter. Contoh isi dari dasar lautnya menunjukkan pada suatu waktu, bahwa dulunya Laut Hitam merupakan danau air tawar dan contoh inti juga menunjukkan perubahan mendadak dari remis air tawar menjadi remis laut. Pengujian menghasilkan bahwa semua molusca laut tampaknya muncul di semua kedalaman laut hitam pada saat yang bersamaan, 7600 tahun yang lalu. Jadi, sesuatu yang luar biasa pernah terjadi disini.


Yup, sesuatu yang luar biasa itu adalah banjir dengan skala besar, dan sangat mungkin terjadi akibat….Global Warming/Pemanasan Global. Di ahir zaman Es, jutaan ton air terkurung di es kutub. Tapi sungai es mundur dan es kutub meleleh, permukaan laut naik, termasuk laut mediterania. Air yang naik mencari tempat tujuan dan menemukan sisi lain dari tanah genting tipis disuatu lahan dimana danau air tawar besar menanti di daratan rendah. Hal ini berarti satu hal, hukum gravitasi akan mengambil alih. Air dari Mediterania mulai membuat saluran melalui Bosporus, mencari temapt yang lebih rendah. Begitu air saluran dibuat, air tertahan di Mediterania menerobos masuk, meyapu semua di jalurnya. Saluran yang terjadi perlahan-lahan kian dalam dan makin cepat alirannya, diperkirakan butuh 30-90 hari untuk membuat jurang air penuh. Pertanyaannya, apa ada yang melihat peristiwa penghancur bumi itu?
Menurut ahli purbakala Fred Hiebert, jawabannya ada. 10 ribu tahun yang lalu, saat Bosporus belum ada dan Laut Hitam masih merupakan danau air tawar, permukaannya jauh lebih rendah dibanding sekarang. Itu berarti area luas sekelilingnya ada;ah daratan kering. Area yang sangat bagus untuk dihuni pemburu atau petani purba. Masyarakat Neolitikum pasti mengalami sesuatu yang nyaris tak dapat mereka pahami. Sebuah laut berpindah ke laut lain melalui celah selebar beberapa mil, ini peristiwa yang sunggu menakutkan. Mereka pasti mendengar suara gemuruh itu dan tanah sangat mungkin bergetar hebat. Mungkin mereka merasakannya sejauh 100-200 Km, sejumlah energi yang sangat besar dan sangat luar biasa.


Air menggelora melalui Bosporus dengan kecepatan 96 km/jam dan melepas volume air 200 kali lipat dari air terjun Niagara. Siapapun yang tinggal dalam beberapa mil dari Bosporus pasti tersapu, sedangkan mereka yang tinggal lebih jauh alan melihat dunia mereka diubah oleh aliran air yang seolah-olah tak ada ahir. Jika tinggal dilembah sungai, orang pasti masuk jauh ke darat dari beberapa ratus meter sampai satu kilometer tiap harinya. Terus berlanjut, tiap hari lebih jauh ke darat, didepan air bah ini. Jika dugaan Pitman benar, hampir 5000 tahun berlalu antara masa air bah itu terjadi dan masa kenangan lama itu ditulis. Jelas ada banjir buruk yang menutupi semuanya dan dimana saja. Dan itu mungkin menjadi penyebab munculnya legenda air bah. Peristiwa bencana seperti itu pasti terkesan meliputi seluruh dunia, karena mungkin orang membawa serta ceritanya saat bermigrasi. Dan mungkin cerita-cerita itu menjadi legenda air bah mesopotamia, lalu kisah Epik Gilgamesh dan Kisah Nabi Nuh.(frm/wiki)

Zaman Es Lebih Cepat dari Perkiraan Awal

Hanya butuh enam bulan untuk membuat Eropa yang hangat dan terik akan diselimuti es, menurut sebuah riset terbaru.


http://inilah.com/data/berita/foto/182271.jpg

Studi sebelumnya menyebutkan datangnya zaman es akan membutuhkan waktu sekitar satu dekade, namun ilmuwan percaya bahwa proses tersebut akan lebih cepat 20 kali.

Profesor ilmu Geologi, William Patterson yang memimpin riset tersebut mengatakan, “akan menjadi sangat mendadak bagi mereka yang hidup saat itu. Hal ini setara dengan mengambil Inggris Raya dan memidahkannya ke Antartika melalui angkasa dalam hitungan bulan.”

Penemuan profesor Patterson menjadi studi perubahan iklim yang paling mengejutkan dan memaksakan sebuah teori yang menyatakan iklim tidak stabil dan dapat berubah dari panas menjadi dingin dengan sangat cepat.

Kesimpulan yang diambilnya didasari oleh studi tentang lumpur yang didepositkan dari danau di bagian barat Irlandia, Lough Monreagh.

Patterson menggunakan pisau bedah robotik untuk mendapatkan lumpur persis setebal 0,5 mm. Setiap lapisan merupakan perwakilan dari sedimentasi, variasi yang muncul dapat digunakan untuk mengukur tingkat perubahan temperatur dalam waktu yang sangat singkat.

Zaman es skala kecil sebelumnya yang bertahan selama 1.300 tahun, kemungkinan disebabkan oleh pengosongan yang tiba-tiba dari danau Agassiz di Kanada. Danau tersebut menumpahkan air dingin segar ke dalam Laut Atlantik utara dan Laut Arktik.

Hal tersebut akan sangat mempengaruhi aliran di teluk yang sangat tergantung pada kadar garam dan temperatur.

Beberapa ilmuwan percaya jika selimut es di Greenland yang meleleh sangat mempengaruhi lautan, menimbulkan efek yang sangat dramatis.

Kerangka Pria Purba Berumur 4000 Ditemukan

http://www.kompas.com/data/photo/2008/07/21/132259p.JPG

Beginilah bentuk Pithecanthropus erectus, karya tatahan Dubois sendiri. Tugu ini dibangun untuk memperingati temuan tengkorak manusia purba. Tatahan di batu pualam bertuliskan "P.e. 175 M. ONO 1891/1893, yang berarti "Pithecanthropus erectus, ditemukan 175 meter, arah timur laut, antara tahun 1891-1893". Eugene Dubois, masih sebagai pemuda yang gemar menekuni masalah paleontologi dan petualangan ilmiah



DUSHANBE, KOMPAS.com - Suatu penemuan unik arkeologi terjadi di kaki gunung dekat desa tua Tajikistan, Tudakavsh, di daerah Kulyab, di tenggara negara tersebut.


Menurut media massa Tajikistan seperti dikutip kantor berita ISAR TASS, dilaporkan sekelompok penduduk menemukan kerangka seorang pria purba yang terawat baik, ketika mereka sedang menggali tanah.


Para pakar mengatakan, kerangka tersebut paling tidak berumur 4000 tahun. Pria tersebut punya tinggi badan sekitar dua meter. Pada salah satu tulang jarinya terdapat sebuah cincin yang berbentuk luar biasa.


Rektor Universitas Kulyab, Karimdjon Kodiri dan para mahasiswanya dari jurusan arkeologi masa depan telah menyaksikan lokasi di mana kerangka itu ditemukan.


Setelah melakukan penggalian awal, mereka menemukan beberapa guci-guci tanah liat tak jauh dari tempat kerangka itu.


Setelah kerangka itu diteliti, posturnya seperti bertiarap tidak seperti biasanya orang-orang purba dikebumikan. Menurut para pakar, orang purba tersebut meninggal dalam perang.


Kepala departemen arkeologi pada Institut Sejarah. Arkeologi dan Etnografi Akademi Sains Nasional, Yusuf Yakubov, mengatakan kepada Itar-Tass bahwa dia tidak bisa menyimpulkan kerangka manusia purba itu, kecuali penemuan artifak-artifak di dekatnya barangkali berada dari Zaman Perunggu, atau sekitar 2.500 tahun sebelum Masehi.


"Di kawasan Kulyab, di mana kami sejak lama mengadakan penggalian arkeologi menemukan beberapa artifak dan monumen dari Zaman Perunggu, termasuk tempat makam dan pemukiman," kata pakar itu.


"Beberapa kerangka juga ditemukan, tetapi yang sebaik penemuan itu barangkali pertama kalinya terjadi," ujarnya.


Yakubov mengatakan, suatu ekspedisi akan dikirimkan ke desa Tudakavsh untuk mempelajari situs di mana kerangka itu ditemukan, dengan penelitian lebih rinci.


Tajikistan dikenal mempunyai berbagai monumen arkeologi besar di di dunia, seperti pemukiman Pendzhikent, Takhti-Sangin, dan biara Budha Adjina-Tepa, dengan patung Budhanya dari lempung setinggi 14 meter, yang disebut Budha di Nirwana.

MUSEUM “MANTAN” PENDERITA HIV/AIDS

Seperti kita tahu bahwa HIV / AIDS adalah penyakit yang paling berbahaya di dunia ini,bisa dibilang HIV AIDS adalah pembunuh berdara dingin, dapat membunuh korbannya pelan-pelan .. Apa hubungan antara HIV / AIDS di posting TM saat ini? sekarang TM ingin membawa Anda ke sebuah museum “mantan penderita” HIV / AIDS .. ini benar-benar sebuah museum aneh, mereka menyimpan “mantan pendeita” HIV / AIDS … ingin tahu lebih lanjut tentang museum ini? mari kita pergi ke ” Museum of HIV / AIDS Corpse Thailand”


aids-1


Museum ini terletak di Wat Siam Lopburi, Thailand. Tujuan dari museum ini adalah untuk memenuhi keinginan mayat sebelum mereka mati, mereka ingin menunjukkan dan memberikan pelajaran bagi semua orang bagaimana berbahaya HIV / AIDS.

Lihat gambar diri pada identitas mayat .. mereka tampak begitu berbeda

aids-2

aids-3

aids-4

aids-5

aids-6

aids-7

aids-8

aids-9


Jika anda melihat dengan jelas pada gambar ini dapat dilihat pada ujunng dari kaki mayat ada sejenis cairan .. bahkan mayat yang sudah mati kering. dan jika Anda melihat dengan jelas anda dapat melihat bahwa ada yang aneh seperti organisme pada kaki.


aids-10

aids-11


Jadi jauh- jauhlah dari narkoba dan seks bebas .. untuk Menghindari HIV / AIDS


Hewan Aneh di Guinea

Penemuan Hewan Monster yang super raksasa di tepi pantai Guinea tahun lalu masih menyimpan misteri. Sebagian penduduk desa sangat terheran-heran pada saat menemukan makhuk raksasa tidak dikenal tersebut tergeletak di tepi pantai yang diduga dihempaskan oleh ombak dari tengah lautan.

monster

Seekor hewan aneh yang ditemukan sudah mati tersebut memiliki ciri-ciri yang sangat asing dimata orang desa yang menemukannya, dengan tubuh yang agak kenyal, serta ditumbuhi bulu-bulu yang sangat besar dan memiliki lemak yang sangat berlebihan

Ilmuawan kelautan yang meneliti menyatakan bahwa mereka belum dapat memprediksi jenis hewan tersebut sampai saat ini

Hewan Abadi

Edisi: November 2009Hewan Abadi


Itulah yang terjadi dalam zaman ekspedisi yang digelontori dengan dana besar yang menggali berhektare-hektare padang pasir dalam rangka mencari makam kerajaan serta emas menakjubkan, topeng berlukis, dan peti mati untuk menghiasi rumah dan museum Eropa dan Amerika. Ribuan mumi binatang yang ditemukan di tempat suci di seantero Mesir itu hanya menjadi penghalang yang perlu disingkirkan untuk meraih artefak berharga. Tak banyak orang yang mempelajari mumi-mumi binatang itu, dan nilai pentingnya pun nyaris tak diketahui.

Seabad kemudian, arkeologi tak lagi menjadi perburuan trofi dan semakin bersifat ilmiah. Para penggali kini menyadari bahwa sebagian besar kekayaan situsnya terletak pada berbagai perincian tentang orang biasa—perbuatan mereka, pemikiran mereka, dan cara mereka berdoa. Mumi binatang merupakan bagian penting dari penemuan berharga ini.

“Mumi binatang merupakan perwujudan kehidupan sehari-hari,” ujar pakar tentang Mesir Salima Ikram. “Hewan peliharaan, makanan, kematian, agama. Hal-hal tersebut mencakup semua hal yang dianggap penting oleh orang Mesir.” Ikram yang mengkhususkan diri dalam zooarkeologi—ilmu yang mempelajari jasad binatang dari zaman kuno—ikut mengawali penelitian baru tentang kucing dan binatang lain yang diawetkan secara sangat terampil dan saksama. Sebagai profesor di American University di Cairo, Ikram memanfaatkan koleksi mumi binatang yang terbengkalai dalam Museum Mesir sebagai proyek penelitian. Setelah melakukan pengukuran yang presisi, mengintip ke balik bebat linen dengan sinar-x, dan menyusun daftar dari temuan-temuannya, dia membuat ruang pamer untuk koleksi tersebut—jembatan antara masyarakat masa kini dengan kaum di masa lampau. “Saat melihat hewan-hewan ini, kita bisa berkata, ‘Oh, Raja Anu punya peliharaan. Saya juga punya. Alih-alih terpisah jarak 5.000 tahun lebih, orang Mesir kuno ini pun dilihat sebagai sesama manusia.”

Kini mumi hewan menjadi salah satu objek pameran yang paling populer di museum yang penuh dengan artefak berharga itu. Pengunjung dari semua umur, orang Mesir maupun orang asing, berjejalan melihatnya. Di balik panel kaca terbaring sejumlah kucing yang terbalut kain linen, yang membentuk pola belah ketupat, garis-garis, bujur sangkar, dan bersilangan. beberapa celurut terbaring tenang dalam kotak batu gamping berukir, dan . kambing-kambing jantan di dalam kotak berhias sepuhan dan manik-manik. Seekor gazelle yang terbungkus tikar papirus rombeng tampak demikian gepeng akibat proses pemumian, sehingga Ikram menyebutnya Korban Tabrak Lari. Seekor buaya sepanjang lima meter dengan punggung penuh tonjolan kulit dikubur bersama sejumlah mumi anak buaya di mulutnya. Burung ibis terbungkus dengan hiasan rumit. Juga ada elang, ikan, bahkan kumbang pel yang kecil beserta bola tahi yang dimakannya.

Beberapa hewan diawetkan agar tuannya yang meninggal punya teman di alam kekal. Orang Mesir kuno yang mampu membiayainya menyiapkan kuburannya secara mewah, berharap barang pribadi yang dikumpulkan, serta semua karya seni yang dipesan khusus, akan tersedia bagi mereka setelah mati. Bermula pada sekitar 2950 SM, raja-raja dinasti pertama Mesir dikuburkan di Abydos bersama anjing, singa, dan keledai dalam kompleks pemakaman mereka. Lebih dari 2.500 tahun kemudian, pada masa dinasti ke-30, seorang rakyat jelata di Abydos bernama Hapi-men dimakamkan bersama anjing kecilnya yang meringkuk di kaki lelaki itu.

Mumi-mumi hewan lainnya berperan sebagai bekal orang yang mati. Potongan daging sapi terbaik, bebek, angsa, dan burung dara yang lezat diasinkan, dikeringkan, lalu dibungkus dengan linen. “Mumi pangan” demikian sebutan Ikram bagi dendeng pilihan untuk alam baka ini. “Tak masalah apakah semasa hidup dia menikmati makanan ini secara teratur, yang penting bisa dinikmati di alam baka.”

Sementara itu, beberapa jenis hewan lainnya dimumikan karena merupakan representasi hidup dewa tertentu. Kota Memphis yang mulia, ibu kota Mesir pada hampir sepanjang sejarah kunonya meliputi wilayah seluas 50 kilometer persegi pada masa puncaknya sekitar 300 SM. Penduduk Memphis sekitar 250.000 jiwa. Saat ini sebagian besar sisa kejayaan Memphis terletak di bawah desa Mit Rahina dan ladang di sekitarnya. Namun di sepanjang jalan berdebu, puing-puing sebuah kuil berdiri setengah tersembunyi oleh belukar. Inilah rumah pembalsaman sapi jantan Apis, salah satu hewan yang paling dipuja di seluruh Mesir purba.

Apis yang merupakan lambang kekuatan dan kejantanan sangatlah erat kaitannya dengan raja yang adikuasa. Makhluk ini setengah hewan setengah dewa dan dipilih untuk dipuja karena tanda tak lazim yang dimilikinya: segitiga putih di keningnya, pola sayap putih di bahu dan bokongnya, siluet kumbang pel di lidahnya, dan ujung rambut ekornya yang bercabang. Pada masa hidupnya, Apis dipelihara dalam suaka khusus, dimanjakan pendeta, dihiasi emas dan permata, dan dipuja banyak orang. Setelah mati, ruhnya dipercaya pindah ke sapi jantan lain, maka dimulailah pencarian Apis yang baru. Sementara itu, jasad hewan yang mati dibawa ke kuil dan dibaringkan di atas batu travertin yang terukir indah. Proses pemumian memakan waktu sekurangnya 70 hari—40 hari untuk mengeringkan daging yang tabal itu dan 30 hari untuk membungkusnya.

Pada hari pemakaman sang sapi, penduduk kota berduyun-duyun ke jalan untuk menyaksikan acara berkabung nasional tersebut. Sambil meratap dan menjambak-jambak rambut, mereka menyesaki jalan ke katakomba (kuburan bawah tanah) yang kini dikenal sebagai Serapeum di nekropolis (area pemakaman) padang pasir Saqqara. Dalam prosesi pemakaman, pendeta, penyanyi kuil, dan pejabat tinggi mengantar mumi itu ke kawasan gua galeri berkubah yang dipahat dari lapisan-batu-dasar gamping. Di sana, di antara koridor panjang pemakaman sebelumnya, mereka memakamkan mumi itu ke dalam sarkofagus raksasa dari kayu atau granit. Namun, beberapa abad setelahnya, kesucian tempat ini dilanggar karena pencuri mendongkel tutup sarkofagus dan menjarah mumi tersebut untuk diambil ornamennya yang berharga. Sayang, tak ada pemakaman sapi Apis yang masih utuh.

Hewan suci lainnya dipuja di pusat kultusnya masing-masing—sapi jantan di Armant dan Heliopolis, ikan di Esna, kambing jantan di Pulau Elephantine, buaya di Kom Ombo. Ikram percaya, gagasan tentang makhluk suci seperti itu lahir pada awal peradaban Mesir ketika curah hujan yang lebih lebat dibanding zaman sekarang menjadikan tanah di Mesir hijau dan gemah ripah. Karena dikelilingi hewan, orang mulai mengaitkan berbagai satwa itu dengan dewa tertentu sesuai kebiasaannya. Buaya misalnya. Binatang ini secara naluriah bertelur di atas batas luapan air saat banjir tahunan Nil, peristiwa penting yang merendam dan menyuburkan ladang dan menyebabkan Mesir kembali bangkit tahun demi tahun. “Buaya dianggap ajaib,” ujar Ikram, “karena memiliki kemampuan meramal.”

Kabar tentang banjir yang baik ataupun yang buruk penting bagi negeri petani. Demikianlah secara berangsur-angsur buaya menjadi lambang Sobek, dewa-air kesuburan, dan sebuah kuil dibangun di Kom Ombo, salah satu tempat di Mesir selatan yang jadi lokasi banjir pertama terlihat setiap tahunnya. Di tempat suci itu, tak jauh dari tepi sungai tempat buaya liar berjemur, buaya peliharaan menikmati hidup bermanja dan dikuburkan dengan upacara yang serupa setelah mati

ILMU adalah Sebagian dari Kehidupan

Mencari ilmu ibarat membangun sebuah bangunan.....

Kita harus membangunnya dari pondasinya sedikit demi sedikit
agar dapat kokoh dan tidak mudah rusak
karena ilmu tidak dapat di cari dengan sekejap mata
tetapi dengan proses yang lama........

Jadi carilah ilmu dari dini.....
Kerena tiada kata terlambat
untuk mencari ilmu.....
So..... berjuanglah......!!!!!

Nasihat Salafus Shalih akan Pentingnya Ilmu

Berikut ini beberapa atsar yang berisi nasehat dan keterangan akan pentingnya ilmu dan mempelajarinya.

Pertama: Dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Ilmu itu lebih baik daripada harta, ilmu akan menjagamu sedangkan kamulah yang akan menjaga harta. Ilmu itu hakim (yang memutuskan berbagai perkara) sedangkan harta adalah yang dihakimi. Telah mati para penyimpan harta dan tersisalah para pemilik ilmu, walaupun diri-diri mereka telah tiada akan tetapi pribadi-pribadi mereka tetap ada pada hati-hati manusia.” (Adabud Dunyaa wad Diin, karya Al-Imam Abul Hasan Al-Mawardiy, hal.48)

Kedua: Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau apabila melihat para pemuda giat mencari ilmu, beliau berkata: “Selamat datang wahai sumber-sumber hikmah dan para penerang kegelapan. Walaupun kalian telah usang pakaiannya akan tetapi hati-hati kalian tetap baru. Kalian tinggal di rumah-rumah (untuk mempelajari ilmu), kalian adalah kebanggaan setiap kabilah.” (Jaami’ Bayaanil ‘Ilmi wa Fadhlih, karya Al-Imam Ibnu ‘Abdil Barr, 1/52)
Yakni bahwasanya sifat mereka secara umum adalah sibuk dengan mencari ilmu dan tinggal di rumah dalam rangka untuk mudzaakarah (mengulang pelajaran yang telah didapatkan) dan mempelajarinya. Semuanya ini menyibukkan mereka dari memperhatikan berbagai macam pakaian dan kemewahan dunia secara umum demikian juga hal-hal yang tidak bermanfaat atau yang kurang manfaatnya dan hanya membuang waktu belaka seperti berputar-putar di jalan-jalan (mengadakan perjalanan yang kurang bermanfaat atau sekedar jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas) sebagaimana yang biasa dilakukan oleh selain mereka dari kalangan para pemuda.

Ketiga: Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: “Pelajarilah oleh kalian ilmu, karena sesungguhnya mempelajarinya karena Allah adalah khasy-yah; mencarinya adalah ibadah; mempelajarinya dan mengulangnya adalah tasbiih; membahasnya adalah jihad; mengajarkannya kepada yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah; memberikannya kepada keluarganya adalah pendekatan diri kepada Allah; karena ilmu itu menjelaskan perkara yang halal dan yang haram; menara jalan-jalannya ahlul jannah, dan ilmu itu sebagai penenang di saat was-was dan bimbang; yang menemani di saat berada di tempat yang asing; dan yang akan mengajak bicara di saat sendirian; sebagai dalil yang akan menunjuki kita di saat senang dengan bersyukur dan di saat tertimpa musibah dengan sabar; senjata untuk melawan musuh; dan yang akan menghiasainya di tengah-tengah sahabat-sahabatnya.
Dengan ilmu tersebut Allah akan mengangkat kaum-kaum lalu menjadikan mereka berada dalam kebaikan, sehingga mereka menjadi panutan dan para imam; jejak-jejak mereka akan diikuti; perbuatan-perbuatan mereka akan dicontoh serta semua pendapat akan kembali kepada pendapat mereka. Para malaikat merasa senang berada di perkumpulan mereka; dan akan mengusap mereka dengan sayap-sayapnya; setiap makhluk yang basah dan yang kering akan memintakan ampun untuk mereka, demikian juga ikan yang di laut sampai ikan yang terkecilnya, dan binatang buas yang di daratan dan binatang ternaknya (semuanya memintakan ampun kepada Allah untuk mereka). Karena sesungguhnya ilmu adalah yang akan menghidupkan hati dari kebodohan dan yang akan menerangi pandangan dari berbagai kegelapan. Dengan ilmu seorang hamba akan mencapai kedudukan-kedudukan yang terbaik dan derajat-derajat yang tinggi baik di dunia maupun di akhirat.
Memikirkan ilmu menyamai puasa; mempelajarinya menyamai shalat malam; dengan ilmu akan tersambunglah tali shilaturrahmi, dan akan diketahui perkara yang halal sehingga terhindar dari perkara yang haram. Ilmu adalah pemimpinnya amal sedangkan amal itu adalah pengikutnya, ilmu itu hanya akan diberikan kepada orang-orang yang berbahagia; sedangkan orang-orang yang celaka akan terhalang darinya.” (Ibid. 1/55)

Keempat: Dari ‘Umar Ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Sesungguhnya seseorang keluar dari rumahnya dalam keadaan dia mempunyai dosa-dosa seperti gunung Tihamah, akan tetapi apabila dia mendengar ilmu (yaitu mempelajari ilmu dengan menghadiri majelis ilmu), kemudian dia menjadi takut, kembali kepada Rabbnya dan bertaubat, maka dia pulang ke rumahnya dalam keadaan tidak mempunyai dosa. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkan majelisnya para ulama.” (Miftaah Daaris Sa’aadah, karya Al-Imam Ibnul Qayyim, 1/77)
Dan beliau juga berkata: “Wahai manusia, wajib atas kalian untuk berilmu (mempelajari dan mengamalkannya), karena sesungguhnya Allah Ta’ala mempunyai selendang yang Dia cintai. Maka barangsiapa yang mempelajari satu bab dari ilmu, Allah akan selendangkan dia dengan selendang-Nya. Apabila dia terjatuh pada suatu dosa hendaklah meminta ampun kepada-Nya, supaya Dia tidak melepaskan selendang-Nya tersebut sampai dia meninggal.” (Ibid. 1/121)

Kelima: Berkata Abud Darda` radhiyallahu ‘anhu: “Sungguh aku mempelajari satu masalah dari ilmu lebih aku cintai daripada shalat malam.” (Ibid. 1/122)
Bukan berarti kita meninggalkan shalat malam, akan tetapi ini menunjukkan bahwa mempelajari ilmu itu sangat besar keutamaannya dan manfaatnya bagi ummat.

Keenam: Dari Al-Hasan Al-Bashriy rahimahullaah, beliau berkata: “Sungguh aku mempelajari satu bab dari ilmu lalu aku mengajarkannya kepada seorang muslim di jalan Allah (yaitu mempelajari dan mengajarkannya karena Allah semata) lebih aku cintai daripada aku mempunyai dunia seluruhnya.” (Al-Majmuu’ Syarh Al-Muhadzdzab, karya Al-Imam An-Nawawiy, 1/21)

Ketujuh: Dari Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullaah, beliau berkata: “Tidak ada sesuatupun yang lebih utama setelah kewajiban-kewajiban daripada menuntut ilmu.” (Ibid. 1/21)

Adapun bait-bait sya’ir yang menjelaskan tentang permasalahan ilmu dan kedudukannya itu sangat banyak dan tidak bisa dihitung, dan di sini hanya akan disebutkan dua di antaranya:
“Tidak ada kebanggaan kecuali bagi ahlul ilmi (orang-orang yang berilmu) karena sesungguhnya mereka berada di atas petunjuk bagi orang yang meminta dalil-dalilnya dan derajat setiap orang itu sesuai dengan kebaikannya (dalam masalah ilmu) sedangkan orang-orang yang bodoh adalah musuh bagi ahlul ilmi.”

Dan sya’irnya Al-Imam Asy-Syafi’i:

تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يُوْلَدُ عَالِمًا وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ
وَإِنَّ كَبِيْرَ الْقَوْمِ لاَ عِلْمَ عِنْدَهُ صَغِيْرٌ إِذَا الْتَفَّتْ عَلَيْهِ الْجَحَافِلُ
وَإِنَّ صَغِيْرَ الْقَوْمِ إِنْ كَانَ عَالِمًا كَبِيْرٌ إِذَا رُدَّتْ إِلَيْهِ الْمَحَافِلُ

“Belajarlah karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu, dan tidaklah orang yang berilmu seperti orang yang bodoh. Sesungguhnya suatu kaum yang besar tetapi tidak memiliki ilmu maka sebenarnya kaum itu adalah kecil apabila terluput darinya keagungan (ilmu). Dan sesungguhnya kaum yang kecil jika memiliki ilmu maka pada hakikatnya mereka adalah kaum yang besar apabila perkumpulan mereka selalu dengan ilmu.”

Disadur dari kitab Aadaabu Thaalibil ‘Ilmi hal.18-22, Wallaahul Muwaffiq, Wallaahu A’lam.

Sumber : http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1012

 
Copyright 2009 KNOWLEDGE. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy